Dokumentasi Monitoring Server

Pengertian Sistem Monitoring Jaringan

Sistem monitoring jaringan adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memantau performa, keamanan, dan ketersediaan jaringan komputer dan perangkat di dalamnya secara real-time atau periodik.

Tujuannya adalah:

• Mengetahui kondisi perangkat (server,  router, switch, dsb.).

• Mendeteksi masalah secepat mungkin,

• Melihat penggunaan bandwidth dan resource,

• Membantu troubleshooting dan perencanaan kapasitas.


Jenis-Jenis Sistem Monitoring Jaringan

1. Monitoring Berbasis SNMP (Simple Network Management Protocol)

Fungsi: Mengambil data dari perangkat jaringan seperti switch, router, server menggunakan SNMP.

Contoh: Cacti


Cacti mengumpulkan data SNMP dan menyajikannya dalam bentuk grafik yang mudah dibaca.

Cocok untuk melihat grafik CPU, RAM, bandwidth, dll.

Kelebihan: Ringan, grafik lengkap, cocok untuk visualisasi performa jangka panjang.


2. Monitoring Real-Time Sistem dan Layanan

Fungsi: Menampilkan performa sistem secara langsung (live), seperti CPU, RAM, disk, jaringan.

Contoh: Netdata


Netdata menampilkan metrik sistem secara real-time dan interaktif.

Bisa digunakan untuk server tunggal maupun banyak.

Kelebihan: Instalasi cepat, tampilan sangat interaktif, ringan.


3. Monitoring Berbasis Flow (NetFlow, sFlow, IPFIX)

Fungsi: Menganalisis lalu lintas data jaringan secara detail.

Contoh: ntopng


ntopng menampilkan siapa yang mengakses jaringan, dari mana, ke mana, pakai protokol apa, dll.

Cocok untuk memantau lalu lintas dan mendeteksi anomali atau aktivitas mencurigakan.

Kelebihan: Real-time traffic analysis, tampilannya menarik, bisa deteksi trafik aneh/mencurigakan.


4. Monitoring Berbasis Agent

Fungsi: Menggunakan agent yang dipasang di server/host untuk mengambil data metrik sistem.

Contoh: Zabbix (dengan Zabbix agent), Nagios (dengan NRPE)

Mendapatkan data lebih detail karena langsung dari dalam sistem operasi.

Kelebihan: Akurat, detail, bisa digunakan untuk alerting otomatis.



5. Monitoring Ketersediaan (Availability Monitoring)

Fungsi: Mengecek apakah sebuah layanan/server/protokol sedang aktif atau mati.

Contoh: Nagios Core

Bisa cek apakah web server, database, DNS, dan layanan lainnya sedang hidup.

Kelebihan: Cocok untuk early warning, bisa kirim email atau notifikasi kalau server down.



6. Monitoring Berbasis Log

Fungsi: Mengumpulkan dan menganalisis log dari perangkat atau aplikasi.

Contoh: ELK Stack (Elasticsearch, Logstash, Kibana), Graylog

Kelebihan: Bisa digunakan untuk audit dan deteksi anomali, bagus buat security monitoring.


Komentar